Entah apa yang ingin aku
sampaikan saat ini, aku hanya rindu pada sabanaku ini, sungguh :"
Entah sudah berapa aksi
si bulatan hangat bertengger pada singgasananya di atas sana, aku tak ingat, tp
aku tau tepatnya, ya karena memang tertera dalam papan yang tertancap kuat di
sabanaku ini.
Entah bagaimana rasanya
bermain bersama kelinci pemakan wortel pun aku sedikit buram, maaf...
Entah apa yang aku
pikirkan karena sudah sekian lama aku tak bersua bersama bonsai tak berparasit,
juga peri.
Entah apa yang mebuat
semua menjadi berubah.
Mungkin kedewasaan.
Ya!
Kini aku sudah dewasa dan aku harus menjadi pribadi yang hidup pada ladang pertanian, dan berangkat menuju pemukiman yang lebih ramai.
Kini aku sudah dewasa dan aku harus menjadi pribadi yang hidup pada ladang pertanian, dan berangkat menuju pemukiman yang lebih ramai.
Seiring dengan perubahan
itu, tanganNYA lah yang selalu menyertaiku.
Tangan yang selalu
memberikanku berkah setiap saat mulai dari aku membuka mata hingga kupejamkan
mata sayuku ini. Selalu.
Nikmat dan berkah yang
tiada tara selalu kurasakan setiap aksinya si bulat terik hingga si bulat
penenang, tak pernah terlewat.
Kini aku sudah merasa
berbeda, dan aku semakin ingin terjaga...
No comments:
Post a Comment