Tuesday, April 19, 2011

celotehan dari nebula

aku memutuskan untuk bersiul memanggil tetua penjajak gulali itu setelah siulanku pada flamingo tak ditoleh. aku terus bersiul dan bersiul
setelah entah berapa aksi dalam nyata akhirnya tetua itu tengok siulku dengan simpul dan terbuka. aku tak segan melompat, bernyanyi, sampai berguling ria di atas kapas manis yang disebut harum manis oleh sebagian orang.
saat kutahu tetua itu mengangguk, akupun tak pikir panjang, langsung saja kurangkul anggukan tetua itu dengan semangat sambil melompat-lompat seperti kelinci pemakan wortel di sabana sore hari, lompat, lompat, akhirnya dapat!
aku berputar demi dapatkan isi anggukan tetua itu, setelah berbalut keringat, lelah, aku dapat! lalu kubalut isi anggukan itu sampai menjadi buah merpati yang kuharap itu akan semanis permen termanis, selesai, aku pun tersenyum, simpul, simetris, merona :)
selanjutnya ku antarkan buah merpati itu pada halilintar penembus atmosfir bumi agar cepat ditoleh si legit beserta tetua diatas awan, menunggu, isi jam pasir berganti koordinat, akhirnya, halilintar itu berikan siulan yang buatku bersimpul manis sangat simetris, tapi, eh, tapi itu belum akhir, aku baru ingat. yah apa boleh buat simpulku kini melipat berubah datar, menanti, menunggu, kering, bosan, penat, eh tapi aku jangan seperti itu. aku kembali bersiul pada tetua dan flamingo, keduanya menoleh dan membuatku yakin atas apa yang aku siulkan pada mereka, tunggu saja, tutur mereka, menunggu.
aku pun kembali duduk di bawah beringin tua sambil amati kelinci pemakan wortel itu melompat bersama kawan di sabana, yah sesekali aku tengok isi bungkusan dengan rasa harapku, tapi, yah, simpulku kembali melipat berubah datar, belum lagi saat ku tengok ke atas awan, si legit dihampiri kerbau, mereka bermain, tertawa, dan berbaur, aku terdiam, berpikir, bertanya-tanya, sedihkah? atau senangkah? atau datar saja?
pikirku biarlah saja dan berharap itu tak lebih lama dari pergantian jam pasir, semoga, sangat.*ups maaf*
aku segera menunduk agar simpulku tak menjadi lengkung dengan posisi terbalik dan menunggu flamingo beserta tetua antarkan gulali manis itu meski aku tak tahu harus sampai berapa pekan isi jam pasir itu bergilir dari koordinat, tunggu, mungkin aku akan cicipi manisnya gulali dari flamingo dan tetua itu, berharap, sangat, datar, menuggu.

No comments:

Post a Comment