Friday, October 26, 2012

semua orang bisa jadi pemenang!


Dark is the night, I can weather the storm
Never say die, I’ve been down this road before
I’ll never quit, I’ll never lay down
See I promised myself that I’d never let me down
So I’ll never give up, never give in, never let a ray of doubt slip in
And if I fall, I’ll never fail, I’ll just get up and try again
Never lose hope, never lose faith. There’s much too much at stake
Upon myself I must depend, I’m not looking for place or show
I’m gonna win…

Thursday, October 25, 2012

depresi...


Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan.

Depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan atau suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga diri, dan tidak bertenaga. Individu yang menderita depresi aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lambat, kepercayaan diri menurun, semangat dan minat hilang, kelelahan yang sangat, insomnia, atau gangguan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, rasa sesak didada, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Salah satu gejala depresi adalah pikiran dan gerakan motorik yang serba lamban (retardasi psikomotor), fungsi kognitif (aktifitas mental emosional untuk belajar, mengingat, merencanakan, mencipta, dan sebagainya) terganggu. Jadi depresi mencakup dua hal kesadaran yaitu menurunnya aktifitas dan perubahan suasana hati. Perubahan perilaku orang yang depresi berbeda - beda dari yang ringan sampai pada kesulitan - kesulitan yang mendalam disertai dengan tangisan, ekspresi kesedihan, tubuh lunglai dan gaya gerak lambat.
individu mengalami depresi jika individu mengalami gajala-gejala rasa sedih, pesimis, membenci diri sendiri, kehilangan energi, kehilangan konsentrasi, dan kehilangan motivasi. Selain itu individu juga kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, insomnia, dan selalu ingin menghindari orang lain.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek depresi adalah gejala depresi yang dapat dimanifestasikan secara emosional, kognitif, motivasional, fisik dan pencernaan, raut wajah sedih, retardasi, dan agitasi. Gejala yang dimanifestasikan secara emosional terdiri dari perasaan kesal atau patah hati, perasaan negatif terhadap dirinya, hilangnya rasa puas, hilangnya keterlibatan emosional,kecenderungan untuk menangis diluar kemauan, dan hilangnya respon terhadap humor. Sedangkan gejala yang dimanifestasikan secara kognitif meliputi sikap menyimpang penderita, baik terhadap diri, pengalaman, dan masa depannya. Gejala yang dimanifestasikan secara motivasional meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan , sedangkan gejala yang muncul sebagai gangguan fisik apabila terjadi gangguan saraf otonom dan hipotalamus.

Wednesday, October 24, 2012

aku dan beliau, 24 Oktober 2012...


Siang itu, terburu-buru aku mendatangi beliau seperti hari-hari sebelumnya, seperti biasanya, sesuai jadwal yang telah aku janjikan.

B:  Udah?
A:  Udah, aku coba buat ikhlas sih tapi…
B:  Ikhlas itu nggak pakai tapi, sayang. Ikhlas berarti kamu menerima segalanya dengan lapang hati kesalahan dalam bentuk apapun yang sudah pernah terjadi. Biarkan hati kita seluas lautan. Ibarat setitik tinta yang kalau kamu teteskan di segelas air dan bakal bikin airnya hitam, beda dengan kalau kamu teteskan ke laut. Ngerti kan? Karena lautan itu luas, dan seperti itulah harusnya hatimu ketika kamu bilang ikhlas.
A:  Terus aku harus gimana? Aku belum bisa ngelupain itu semua.
B:  Bukan dilupakan, diikhlaskan… Kalau kamu nggak bisa mengikhlaskan sebuah masalah itu, dia akan mendatangi kamu lagi suatu saat nanti, entah esok, lusa, tahun depan, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, bahkan mungkin sepanjang kamu hidup.
Ini chapter hidup kamu. Selesaikan chapter ini dan Sang Pembuat Kisah hidup kita akan memberikan chapter baru…
A:  Tapi aku ngerasa kalau masalah ini tuh berat, aku bingung harus mulai dari mana dulu…?
B:  Masalah itu adalah jawaban. Jadi sebenarnya apa yang udah terjadi sama kamu ini adalah jawaban, tapi jawaban itu karena apa?
A:  Pertanyaan…
B:  Betul, kalau ini semua adalah jawaban, maka pertanyaannya adalah kenapa kamu masih muda belia begini dikasih semua ini? Berjalan terus, jangan berhenti dan menyerah pada keadaan ini. Ini kesempatan kamu untuk mengungkap pesan itu. Bahwa, ada sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh Pemilik Alam ini supaya kamu terlibat dalam evolusi kosmikini. Supaya kamu yang sudah mengalami berbagai hal ini bisa berbagi pada yang lain.
Ini tuh sekolah kehidupan kamu…
A:  Sekolah kehidupan? Maksudnya?
B:  Kalau kamu menghayati makna belajar yang sesungguhnya bahwa sebenarnya setiap hari itu kita belajar, banyak hal yang tidak diajarkan di sekolah formal tapi justru dalam kehidupan nyata. Memangnya di kampus kamu diajarkan bagaimana menghadapi masalah seperti yang kamu hadapi sekarang? Darimana kamu tahu cara merasakan ikhlas hati, kalau tidak bertemu dengan masalah. Dan tahu pahitnya gagal, kalau tidak merasakan sendiri? Apakah diajarkan bagaimana supaya kita jadi orang yang kuat tanpa kita dikasih ujian…? Nggak cy ! Kalau kamu minta menjadi orang yang sabar, maka tidak serta merta kamu diberikan orang-orang yang sabar di sekitar kamu. Biasanya malah kamu akan dipertemukan dengan orang-orang yang akan menguji tingkat kesabaran kamu itu. Semua itu didapatkan dari sekolah kehidupan ini, sayang….
Sekolah kehidupan memang nggak punya ijazah, nggak punya titel. Tapi, sekolah itu yang memberikan label pada kita, seperti apa kita ingin dikenal dalam hidup kita. Kamu, Ucy, ataupun Lucyana, seorang pribadi yang atraktif, Ucy yang mudah bergaul, Ucy yang ceria, sampai Ucy yang kadang jahil dan menyebalkan, dan titel-titel hidup lainnya yang nggak bisa kamu dapatkan dari sekolah biasa.
*mengangguk-angguk*
A:  Apa ada tingkatannya juga?
B:  Jelas ada, hanya saja kita nggak pernah tahu polanya. Apakah tiap caturwulan, semester, atau dasawarsa… itu rahasia Sang Pemilik Sekolah itu sendiri. *sambil nunjuk ke atas*
A:  Jadi, cara tahunya kita naik pangkat gimana?
B:  Kamu tahu supaya naik tingkat kuliah?
A:  Lulus ujian…
B:  Cuma ujian?
A:  Absen dan tugas-tugas… ujian cuma buat memastikan bahwa kita bisa…
B:  Persis! Sekolah kehidupan juga akan memberikan nilai pada setiap ujian kehidupan yang diberikan. Apakah kamu layak atau enggak dengan tingkatan hidup selanjutnya? Apakah kamu layak untuk mendapatkan keinginanmu, impian-impianmu, kebahagiaanmu, dan banyak hal lainnya… Ujian itu dimana pun akan selalu ada. Karena hanya dengan ujian, orang bisa melakukan refleksi dan melihat sejauh mana dia sudah berhasil melangkah. Itu idealnya. Hidup harus sesuai dengan aturan mainnya, cy…
A:  Ada aturan mainnya?
B:  Tentu, aturan mainnya sederhana… Tapi kalau bisa melakukannya, semua ujian dijamin bisa dengan mudah dijalani.
A:  Tapi apa aku bisa? Aku bahkan ragu pada diriku sendiri. Mmmm… sulit nggak?
B:  Kalau kamu bilang sulit maka ini akan jadi sulit. Tapi kalau kamu bilang mudah, maka pikiran dan semua tubuhmu akan bilang mudah dan dia akan bergerak mengikuti pikiran kamu yang mengatakan mudah.
A:  Sebenarnya aku ingin putuskan saat ini juga untuk mengubur semuanya. Aku nggak mau menyeret-nyeretnya terlalu lama. Berat. Membuatku kesulitan untuk melompat lebih tinggi.
(setengah melamun) Ingin aku ikhlaskan dirimu, duhai masa laluku. Akan ku kubur engkau bersama kesedihan, keputusasaan, kekecewaan, dan semua yang membuat aku nestapa. Ah, tapi kenapa sulit ya…
B:  (tersenyum) Ada hal yang paling mudah untuk diucapkan, tapi ketir untuk dijalani. Tapi kalau bisa melakukannya, yang satu ini adalah penyumbang kesuksesan yang paling besar.
A:  Apa?
B:  (menepuk lembut dadaku dengan tangan kanannya)
Ada di sini. Ikhlas. Ikhlas, sayang.
A:  (termenung, hatiku seperti baru saja dihantam sesuatu yang keras. Sudah sering aku mendengar kata itu, tapi, yang ini berbeda, rasanya menyelusup ke dalam diriku)
Ummmmm… ikhlas itu bisa kita wujudkan seperti apa?
B:  Ikhlas itu adalah syukur bahwa apa yang kita dapat hari ini adalah hal terbaik yang diberikan oleh Sang Pemilik Rezeki. Bahwa, masalah yang kamu hadapi saat ini adalah rezeki terbaik bagi kamu. Ingat, DIA tidak pernah salah memilihkan peran dan skenario hidup seseorang.

Aku tertegun, kalimat itu sederhana tapi itu membuatku menunduk, aku malu. Ratusan kali aku ucapkan kata itu, ikhlas, tapi ternyata hanya sebatas kerongkongan. Ikhlas yang aku keluarkan selalu diikuti dengan kata tapi… “Aku ikhlas, tapi harusnya…”
Padahal aku selalu bilang pada mereka bahwa jangan sampai ada tapi. Ternyata aku pun masih saja tidak sesuai dengan apa yang aku katakan. Memang benar, kalau hanya ucapan saja sih mudah, aktualisasinya itu loh, sulit.

B:  Nggak usah terburu-buru, Cy, perlahan. Semua ini proses, terapkan sedikit demi sedikit dalam hidup kamu. Nanti kamu akan terbiasa. Bisa itu karena biasa kan? Saya yakin kamu adalah seorang pembelajar yang cepat. Kita lihat… kalau kamu sudah mengerti aturan mainnya, kamu akan melesat cepat. Mungkin kamu memang hadir dengan semua ini karena kamu punya tugas khusus. Barangkali diutus jadi peri cahaya buat keluarga kamu layaknya cahaya matahari.
Kamu akan menjadi sesuatu yang bisa membuat semua seperti yang selalu kamu impi-impikan, teruslah berusaha, dan iringi usahamu dengan doa.
Tersenyumlah…

Dan aku pun tersenyum :)

Monday, October 22, 2012

i don't know...


I can see
There’s a change in you
I say you’re not the same
I don’t know what’s wrong with you
I don’t know what to do
I wish that you could show me what you’re feeling
Cause i’m feeling different on you, especially to me, but not to all

Mirror on the wall,
does he care about me at all, and himself?
will he ever notice me
could he ever fall

'bout LIFE...



I fall,
I rise.
I make mistakes,
I live.
I’ve been hurt,
But I’m alive.
I’m not perfect,
But I’m thankful.

For through them,
I’ve LEARN to appreciate LIFE every moment.
#thanksGOD

Sunday, October 21, 2012

Mencari karena belum kutemukan...


Tuhan…
Apalagi dosaku padanya?
Mengapa pada yang lain bisa?
Tuhan…
Panggilan itu membuatku merasa terhentak, kaku
Maafkan aku Tuhan karena akhir-akhir ini aku hanya mengeluh padaMU
Aku hanya belum menemukan benang merah dari keadaan ini Tuhan
Bantulah aku melewati semua ini dan menemukan titik terangnya Tuhan

Bika, maaf jika kamu terus menerus kujadikan tempatku menumpahkan keluh kesah
Karena kamu adalah seperti bagian dari lembaran yang bisa kuisi dengan segala hal yang aku rasa
Kata orang, hidup kita bagaikan buku yang bisa kita isi dengan hal apapun, dan kamu, adalah buku milikku.

Saturday, October 20, 2012

Potongan "Indahkah Perbedan" aku suka...


Demi engkau ku akan tetap di sini
Dan kan selalu mencoba
Menorehkan senyum di wajahmu kembali

Engkau mampu tuk tetap di sini
Meski lelah mencoba
Tuk membunuh niatku mengakhiri semua ini

Kau coba hancurkan risauku
Kau coba sirnakan inginku tuk sudahi semua
Kau coba yakinkan hatiku
Kau coba membunuh niatku tuk akhiri semua ini

maaf, aku mengeluh...

TUHAN...
Maaf jika aku menangis
Ini bukan karena aku ingkar
Tapi karena sejenak aku ingin berhenti berpura-pura tegar

Monday, October 15, 2012

ceritaku tentangnya...


Kubilang dia adalah orang yang ada untuk ingatkan aku jika aku salah, kusebut dia kakak
Dia adalah sosok yang aku hormati karena dia kakakku, disini
Aku pernah bilang padanya bahwa aku senang bisa mengenalnya, karena dia adalah sosok yang selalu aku harapkan sejak duu. Ya, aku selalu mengharapkan sosok seorang kakak laki-laki yang meramut adik perempuannya
Aku belajar banyak hal darinya
Selalu berfikir positif, jangan pernah memandang hanya dari satu sudut pandang, jangan pernah melihat orang karena kesalahannya, selalu berusaha tersenyum dalam keadaan apapun, jangan pernah berfikir kalau kita adalah orang yang punya masalah yang berat tapi masih ada orang lain yang punya masalah yang lebih berat dari masalah yang kita hadapi, juga hal-hal lainnya yang membuat aku semakin hormat padanya
Dan aku kagum pada sosoknya, sungguh kekagumanku pada seorang kakak begitu aku rasakan, dan aku dapatkan ini, hal yang selalu aku inginkan sejak lama
Begitu banyak cerita yang aku bagi dengannya, mulai dari kebahagiaanku sampai dengan yang paling membuatku resah, tanpa sungkan kubagi dengannya
Aku begitu senang dengan sosoknya yang selau menjadi penyemangat, yang selalu menegurku dikala aku salah bahkan terjatuh
Kubilang dia adalah “eskrim” disaat aku dalam ketidakstabilan
Kubilang seperti itu karena memang dikala aku merasa penat, merasa resah, merasa sedih, merasa sendiri, aku selalu makan eskrim karena itu bisa membuatku lebih merasa tenang
Lucu memang dengan sebutan itu, tapi memang itu pantas untuknya yang selalu ada untuk menghiburku
Bahkan aku sampai bilang padanya kalau kehadirannya itu merubah segalanya menjadi lebih indah, aku sungguh bilang padanya, pada sosok kakak yang begitu kubanggakan di mataku dan akupun sering menceritakan sosoknya itu pada teman-temanku di kampus, bahwa aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang begitu kubanggakan
Aku menyayanginya seperti keluargaku sendiri, seolah dia memang benar kakak kandungku, dan selalu terucap untuknya “Tuhan… buatlah dia selalu tersenyum dalam setiap langkahnya”
Dan karenanya itu aku memberinya sedikit hal yang mungkin bisa dia kenakan, itu adalah sebuah reward, sebuah thanks giving karena dia selalu memberiku semangat, dan itu hanyalah hal kecil jika dibandingkan dengan apa yang telah dia berikan padaku, pelajaran yang begitu berharga dalam hidup
Sampai pada hari bahagianya yang tak jauh beda denganku, selisih empat hari, aku memberinya sebuah kejutan kecil yang sudah kususun rapih dengan kakak kandungnya, dan itu berhasil. Dan itu merupakan tanda terimakasihku atas hal yang aku dapatkan darinya, pelajaran yang begitu berharga untuk hidupku
Tapi mungkin itu adalah saat terakhir untukku merasakan hal yang begitu berharga, seorang kakak
Karena kini hal yang aku sebutkan diatas sudah tidak bisa aku harapkan lagi, aku tak tahu, mungkin dia sudah enggan, mungkin aku begitu bersalah di matanya, mungkin aku sudah mengotori hidupnya sehingga kini dia mencoba untuk membersihkan kotor yang sudah aku buat, atau mungkin-mungkin yang lainnya aku tak tahu, serasa terbangun dari mimpi yang indah dan kembali menjalani hidup seperti biasa tanpa ada sosoknya dan semangat darinya
Kini hanyalah maaf dariku untuknya karena mungkin aku telah lancang menjadi bagian dari perjalanan hidupnya…
Juga terimakasihku untuknya yang telah menjadi bagian yang begitu berharga dalam hidupku dan akan selalu kuingat…
Dan harapku kehilangan ini tidak lama kurasakan

sisi lainku...


Terkadang sebagai manusia kita akan mengalami saat dimana kita ada dalam kepedulian dan egois
Saat ini aku ada dalam sisi lainku yang egois untuk diriku
Ingin sekedar mencoba bagaimana rasanya menjadi sisi yang lain ini
Mencoba merasakan menjadi mundur dari sisiku yang satunya, yang lebih memikirkan dan peduli pada orang lain
Ternyata menjadi sisi yang lain ini sulit, karena aku tak biasa
Aku yang biasa adalah aku yang ada untuk orang lain dengan sedikit waktu untuk diriku sendiri
Dan disaat aku menjadi sisi lainku, aku merasa sepi, sepi sendiri
Sepi disaat aku butuhkan mereka orang yang kuanggap begitu bisa kuharapkan, tak kunjung mengerti
Mungkin aku memang seharusnya ada untuk orang lain dan tidak sebaliknya
Maaf, bukan ini berarti aku mencari perhatian, aku hanya ingin sejenak saja sandarkan lelahku
Sudah kucoba untuk menggapai kalian, tapi mungkin karena aku terlalu kecil hingga tak ada yang bisa melihat aku disini, dan maaf jika aku mengotori hidup kalian
Aku ingin kalian memandangku sama seperti yang lain, seperti kalian juga
Entah apa yang harus aku lakukan sendiri dengan diriku kini, kupasang sendiri puzzle yang tak pernah kuketahui gambarannya
Inginku ada siulan hangat memberi semangat saat aku lengkapi puzzle ini, tapi tidak mungkin rasanya
Aku bilang tidak mungkin, karena sudah kucoba, dan aku menyesal telah menginginkan itu.

Thursday, October 4, 2012

pesan mama...

Aku tidak pernah ingin memancing semua ini keluar dari lubang yang seharusnya tak pernah kugali. Namun akhirnya semua terungkap ke permukaan. Terima kasihku untuk mama yang ingatkanku untuk tidak menyalahkan keadaan, kata beliau, jika semua melihat aku yang salah terima saja, karena percuma dan hanya akan menyakitiku saja jika aku mencoba untuk berucap. Pesannya, diamlah, dan jika kamu sudah tidak bisa untuk berpura-pura tegar, menangislah, dan mengadu, karena kamu adalah milikNYA.