Monday, October 15, 2012

ceritaku tentangnya...


Kubilang dia adalah orang yang ada untuk ingatkan aku jika aku salah, kusebut dia kakak
Dia adalah sosok yang aku hormati karena dia kakakku, disini
Aku pernah bilang padanya bahwa aku senang bisa mengenalnya, karena dia adalah sosok yang selalu aku harapkan sejak duu. Ya, aku selalu mengharapkan sosok seorang kakak laki-laki yang meramut adik perempuannya
Aku belajar banyak hal darinya
Selalu berfikir positif, jangan pernah memandang hanya dari satu sudut pandang, jangan pernah melihat orang karena kesalahannya, selalu berusaha tersenyum dalam keadaan apapun, jangan pernah berfikir kalau kita adalah orang yang punya masalah yang berat tapi masih ada orang lain yang punya masalah yang lebih berat dari masalah yang kita hadapi, juga hal-hal lainnya yang membuat aku semakin hormat padanya
Dan aku kagum pada sosoknya, sungguh kekagumanku pada seorang kakak begitu aku rasakan, dan aku dapatkan ini, hal yang selalu aku inginkan sejak lama
Begitu banyak cerita yang aku bagi dengannya, mulai dari kebahagiaanku sampai dengan yang paling membuatku resah, tanpa sungkan kubagi dengannya
Aku begitu senang dengan sosoknya yang selau menjadi penyemangat, yang selalu menegurku dikala aku salah bahkan terjatuh
Kubilang dia adalah “eskrim” disaat aku dalam ketidakstabilan
Kubilang seperti itu karena memang dikala aku merasa penat, merasa resah, merasa sedih, merasa sendiri, aku selalu makan eskrim karena itu bisa membuatku lebih merasa tenang
Lucu memang dengan sebutan itu, tapi memang itu pantas untuknya yang selalu ada untuk menghiburku
Bahkan aku sampai bilang padanya kalau kehadirannya itu merubah segalanya menjadi lebih indah, aku sungguh bilang padanya, pada sosok kakak yang begitu kubanggakan di mataku dan akupun sering menceritakan sosoknya itu pada teman-temanku di kampus, bahwa aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang begitu kubanggakan
Aku menyayanginya seperti keluargaku sendiri, seolah dia memang benar kakak kandungku, dan selalu terucap untuknya “Tuhan… buatlah dia selalu tersenyum dalam setiap langkahnya”
Dan karenanya itu aku memberinya sedikit hal yang mungkin bisa dia kenakan, itu adalah sebuah reward, sebuah thanks giving karena dia selalu memberiku semangat, dan itu hanyalah hal kecil jika dibandingkan dengan apa yang telah dia berikan padaku, pelajaran yang begitu berharga dalam hidup
Sampai pada hari bahagianya yang tak jauh beda denganku, selisih empat hari, aku memberinya sebuah kejutan kecil yang sudah kususun rapih dengan kakak kandungnya, dan itu berhasil. Dan itu merupakan tanda terimakasihku atas hal yang aku dapatkan darinya, pelajaran yang begitu berharga untuk hidupku
Tapi mungkin itu adalah saat terakhir untukku merasakan hal yang begitu berharga, seorang kakak
Karena kini hal yang aku sebutkan diatas sudah tidak bisa aku harapkan lagi, aku tak tahu, mungkin dia sudah enggan, mungkin aku begitu bersalah di matanya, mungkin aku sudah mengotori hidupnya sehingga kini dia mencoba untuk membersihkan kotor yang sudah aku buat, atau mungkin-mungkin yang lainnya aku tak tahu, serasa terbangun dari mimpi yang indah dan kembali menjalani hidup seperti biasa tanpa ada sosoknya dan semangat darinya
Kini hanyalah maaf dariku untuknya karena mungkin aku telah lancang menjadi bagian dari perjalanan hidupnya…
Juga terimakasihku untuknya yang telah menjadi bagian yang begitu berharga dalam hidupku dan akan selalu kuingat…
Dan harapku kehilangan ini tidak lama kurasakan

2 comments:

  1. Aku belajar banyak hal darinya
    Selalu berfikir positif, jangan pernah memandang hanya dari satu sudut pandang,

    kenapa kata kata itu menjadi abu abu ketika
    muncul kata kata

    mungkin dia sudah enggan, mungkin aku begitu bersalah di matanya, mungkin aku sudah mengotori hidupnya sehingga kini dia mencoba untuk membersihkan kotor yang sudah aku buat,

    ReplyDelete
  2. saat aku meminta sedikit saja semangatmu namun tak kunjung kutahu jawabnya, lalu muncullah "Tapi mungkin itu adalah saat terakhir untukku merasakan hal yang begitu berharga, seorang kakak"
    sederhananya, hilang asaku untuk dapatkan apa yg jadi pintaku padamu, kak :)
    tapi entahlah akupun tak tahu, karena itu hanyalah kata dari asa yg sedikit terhempas ini.
    dan kau bisa lihat dan baca, bahkan mungkin bisa mengerti "Dan harapku kehilangan ini tidak lama kurasakan"
    karena aku masih ingin membagi semuanya dengan "eskrim"ku tanpa enggan dan sungkan, seperti dulu yang biasa kulakukan
    :)

    ReplyDelete