Sunday, September 23, 2012

entahlah, salah...


Mungkin saat ini hanyalah menjadi hempasan kotor di mata bersih diluar sana
Tak pantas untuk dapatkan pandangan bersahabat dari mata indah orang-orang yang begitu bersih dan damai
Merasa tak berarti sebagai pembuat masalah dalam penglihatan mata-mata damai itu, mata yang begitu bersih dalam raganya
Tak hanya pandang, bahkan mungkin ucapnya pun tak pantas untuk manusia yang begitu kotor ini, pembuat kacau
Hanya ada kekacauan yang menyelimuti raga dalam penglihatan mata itu, mata yang begitu bersih dan damai, yang begitu jauh dari raga yang kotor ini
Dengan mudahnya semua berubah
Hanya ada salah
Mungkin karena raga ini yang begitu kotor, dan sucinya raga mata-mata itu
Namun tetap ada syukur disini, selalu. Karena Tuhan tahu segalanya, dan aku tersenyum untukNYA

Thursday, September 20, 2012

aku kembali...

Aku kembali, kembali merasa ada dalam tempat dan waktu yang semestinya, diriku
Dalam diam aku banyak belajar
Dalam diam aku bisa melihat diriku, sejatinya
Semua hal yang tidak aku mengerti kini sudah menjadi jelas, semua karena ketakutan dalam persahabatan, takut kehilangan dan takut dilupakan
Sungguh, apapun hal yang pernah aku lalui dengan semua sahabatku takkan pernah kulupakan karena sahabat begitu berarti dalam hidupku, karena sahabat selalu membuatku belajar dan terus belajar tentang arti berbagi dalam hidup ini, kepedulian, juga rasa-rasa lainnya yang selalu menghiasi persahabatan, tentunya begitu indah
Dalam diam aku bersimpuh, aku tengadahkan kedua tanganku
Ya Allah  peluklah aku hingga hatiku bisa merasa tenang dan damai
Hapuskanlah air mataku hingga aku bisa merasa sabar dan ikhlas
Dan bangunkanlah aku disaat aku terjatuh hingga aku bisa merasa tegar
Dalam diam aku mengerti bahwa Allah menitipkan kelebihan di setiap kekurangan, menitipkan sukacita di setiap dukacita, menitipkan harapan di setiap keraguan, dan aku tidak boleh mengeluh, karena mengeluh hanya menyebabkan hidup dan pikiranku menjadi lebih berat
Dan dalam diam aku mengerti bahwa aku harus menikmati masalah yang sedang aku hadapi, karena tidak ada masalah maka tidak hidup, dan tanpa ada masalah kita tidak belajar
Dalam diam aku memohon kekuatan
Ketika aku memohon kekuatan, Allah memberiku kesulitan untuk membuatku menjadi kuat. Meskipun manusia melihat yang tampak dimata dan dicerna berdasar logika, tapi Allah dapat melihat hati kita dan tahu mana yang sejati
Dan memang, terkadang kita lebih baik diam daripada menjelaskan apa yang kita rasakan, karena menyakitkan ketika mereka bisa mendengar tapi tidak bisa mengerti

Wednesday, September 19, 2012

dengar aku...


Aku ingin kalian tahu, disini aku takut, aku sendiri, dan aku minta tolong
Tapi mungkin percuma saja karena hanya aku, hanya diriku yang bisa menyelesaikan ini, mengendalikan tepatnya, mengendalikan semuanya, ‘mereka’
Aku ingin kalian tahu, aku sepi disini, sungguh merasa sepi
Aku rindu kalian, rindu canda tawa bersama kalian, dan aku ingin kembali, aku ingin berkumpul, namun entah kapan aku bisa untuk itu
Karena jika aku bicara pada kalian, sungguh aku belum, karena aku hanya bisa melihat tanpa merasakan
Sulit untuk menanggapi kalian, karenanya aku perhatikan ucap dari bibir kalian, karena kini, mungkin aku kosong
Entah harus seperti apa aku memberikan pengertian atas apa yang terjadi kini, pada kalian, sulit, sungguh, aku seperti hilang, namun aku pun tak tahu
Sekarang, hanya doa dan permohonan padaNYA yang aku mampu, karena DIA Yang Maha Kuasa atas segalanya, termasuk untuk diriku
Sungguh, aku sedang berjuang untuk diriku, dan sungguh aku butuh kalian, tapi sepertinya hanya akan menjadi anganku untuk itu, karena kalian takkan mengerti
Aku minta maaf untuk semua hal yang membuat kacau
Semua kekacauan yang sesungguhnya aku pun tak mengerti itu apa, sungguh
Namun jika kalian menganggap itu aku, aku bisa mengerti

Tuesday, September 18, 2012

aku dan 'mereka' ...

Aku dan ‘mereka’ adalah hal yang tak akan dimengerti oleh orang lain diluar sana
‘mereka' datang dan kembali setelah yang lalu berlalu dalam hidupku, begitu buruk dan berakhir menyiksa, walaupun itu tuntas tapi butuh waktu yang begitu lama
‘mereka’ datang dalam hal yang sama, membuatku seperti ini, dalam sendiri seperti dulu, 4 tahun yang lalu
Aku dan ‘mereka’ tak ada satupun yang menerima, karena ini dianggap suatu hal yang konyol atau bahkan gila
Aku menjadi begitu asing dengan hidupku, sama seperti 4 tahun yang lalu, ini terulang
Aku menjadi jahat, sama seperti 4 tahun yang lalu, ini terulang
Aku begitu takut dalam canda karena ku tak ingin ada yang terganggu, biar hanya aku saja yang menjalani sunyi ini bersama ‘mereka’
Kini aku bukanlah diriku, sejak 2 bulan yang lalu
Aku menjadikan ini sebagai hal yang tak perlu orang lain tahu dan mengerti, tapi setelah 2 bulan berlalu ternyata aku tak sanggup dengan semua ini sampai akhirnya aku ‘menolak’
Penolakan inilah yang membuat aku begitu terpuruk, aku tidak kuat melihat orang-orang yang aku sayangi didekati oleh ‘mereka’
Akhirnya aku memilih untuk sendiri tanpa harus ada yang terganggu, meskipun ini menyiksaku
Aku sakit, begitu sakit
Karena penolakan ini, sudah muncul tiga luka pada tanganku yang begitu perih namun tak lama kemudian luka itu menghilang dan tanganku kembali seperti sedia kala
Setelah itu lenganku memar dan begitu ngilu kurasa, namun tak lama kemudian memar itu menghilang kemudian lenganku kembali seperti sedia kala
Aku ingin semua ini cepat berakhir, aku ingin menjadi diriku tanpa harus menjadi jahat dan menyiksa diriku sendiri, bahkan orang lain
Seandainya saja ada yang bisa mengerti bahwa kini aku bukanlah diriku, karena apa yang aku lakukan dan aku ucapkan sungguh tak bisa kumengerti setelah itu berlalu dalam hitungan singkat, tak sampai menit. Dan itu benar-benar terjadi sejak 2 bulan yang lalu
Mungkin orang lain akan menganggap ini omong kosong dan hanya bualan semata, tapi aku akan sangat memaklumi itu, karena ini akan berakhir setelah aku bisa mengendalikan semuanya, menguatkan diri dengan kuasaNYA
Semua sudah berubah, mungkin aku menjadi hal yang tak berarti bagi sekelilingku, tapi tak apa karena aku sudah pernah seperti ini, ini bukanlah yang pertama
Aku ingat, dulu kotor adalah aku saat ‘mereka’ datang dan membuat aku menjadi lain dalam ketidaksadaranku, dan sekarang aku kembali seperti itu, kotor dan bahkan jahat, sampai mungkin tak ada yang mau percaya lagi padaku
Aku begitu jahat sampai sekelilingku menghardik dengan cara mereka, mengacuhkanku, tapi itu pantas untuk hal yang sudah aku lakukan, tapi sungguh itu bukan mauku, itu bukan inginku, itu diluar diriku
Tapi aku yakin takkan mudah untuk mengerti bahkan menerima apa yang aku katakan, apa yang aku jelaskan, bahkan semua akan merasa terbohongi
Tapi sungguh, aku bukan diriku yang kalian kenal sejak awal
Mohon sungguh kumohon aku tak ingin sepi ini bersama ‘mereka’
Dan aku minta TOLONG…

Monday, September 10, 2012

kamu benar...


Kamu benar, aku memang begitu berdosa.
Terhentak aku menyadari dalam diamku, betapa berdosanya aku, ya aku memang jiwa pendosa.
Dalam diam dan sendiri aku berpikir, sungguh tak pantas jiwa ini berada bersama dengan jiwa lain yang begitu damai, jiwa yang begitu baik.
Mungkin begitu kotornya aku, hingga aku tak kuasa tuk minta uluran tangan yang begitu bersih, jauh dariku, aku yang begitu kotor dengan segala ini itu yang mungkin akan membuat semua menjadi kacau karenaku.
Bukannya aku takut atau enggan, aku hanya tidak ingin membuat kotor yang sudah bersih,
Salah, hanya itu yang sedang berada disini temaniku.Karena memang posisiku hanyalah itu, yang paling tepat.Karena salah itu, akulah kotor dan pendosa.

hanya diriku...


Terkadang diam dan menutup itu harus menjadi pilihanku, mungkin bukan hanya kini tapi untuk seterusnya.
Dengan diam dan menutup mungkin akan membuat semua nampak tetap pada tempatnya, begitupun aku, disini, hanya disini.
Hanya cukup dengan mendengar saja sepertinya akan membuatku senang tanpa aku harus masuk kedalamnya, aku bisa seperti itu disini.
Hanya cukup dengan melihat saja sudah cukup bagiku untuk memastikan bahwa semua baik-baik saja.
Ternyata aku harus ingat bahwa aku, aku yang dulu, adalah aku yang sepi, sendiri.
Sejenak sepertinya harus ku kembali pada masa itu, masa dulu, dimana aku dalam diriku yang sepi, sendiri.
Entah untuk sementara ataukah dalam waktu yang tak terkira.

dekat...


Terkadang semua tak selalu menjadi baik disaat kita berada dalam ekspektasi yang baik.
Apa yang kita anggap biasa bisa menjadi tak biasa untuk orang lain, bahkan mungkin sampai membuat orang lain turut serta dengan hal yang mereka rasa itu tidak biasa.
Aku heran.Di dunia ini kita punya hidup dan urusan masing-masing. Kita takkan bisa selamanya ada dalam bayang-bayang orang lain, karena hidup di luar nanti tentu akan lebih keras dari apa yang kita bayangkan, dan kita harus bisa menghadapi itu.
Disaat kita merasa bahwa kita sedang dalam masalah, tentu sangat ada pengaruh yang datang atas apa yang sedang kita rasakan itu. Sulit untuk terbuka dan juga sulit untuk menutup.
Karena hidup itu adalah sosialita, kita berada diantara kehidupan yang lain yang membatasi kita untuk tidak semau kita.
Dekat.Apa sih artinya dekat?
Apakah dekat itu selalu ada?
Apakah dekat itu selalu merasa?
Apakah dekat itu selalu mengangguk?
Apakah dekat itu selalu mundur?
Apakah dekat itu selalu selalu yang lainnya?
Apakah iya?
Aku juga belum terlalu memahami itu.