Wednesday, July 20, 2011

A Letter From Mom and Dad

Diterjemahkan dari video berjudul A Letter  from Mom and Dad

Anakku,
ketika aku tua,
aku berharap kamu mengerti dan sabar padaku.
Ketika aku memecahkan piring atau menjatuhkan sop dari meja karena penglihatanku berkurang.
Aku berharap kamu tidak berteriak memarahiku.
Orang yang sudah tua sangat sensitive.
Milikilah belas kasih ketika kamu berteriak marah.

Ketika lisanku berkurang dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan,
aku berharap kamu tidak berteriak padaku, “Ulangi apa yang kamu katakan atau tuliskan!”
Aku minta “maaf” anakku.
Aku “menua”.

Ketika lututku melemah, aku berharap kamu bersabar membantuku berdiri.
Seperti bagaimana dulu aku melakukannya padamu, ketika kamu kecil belajar bagaimana berjalan.
Mohon tahan terhadapku.

Ketika aku tetap mengulangi perkataanku mengenai ingatan-ingatanku yang salah.
Aku berharap kamu tetap mendengarkanku
Aku mohon jangan menertawaiku atau tidak suka mendengarkanku.

Kamu ingat ketika kamu kecil dan ingin balon?
Kamu begitu bertingkah berlebihan, melakukan apapun, dan menangis,
sampai kamu mendapatkan apa yang kamu mau.
Aku mohon,
Maafkan bauku juga.
Bauku seperti orang yang tua.
Akumohon, jangan memaksaku dengan keras untk mandi.
 Tubuhku lemah.
Orang yang tua mudah sekali sakit ketka mereka kedinginan.
Aku berharap aku tidak mempermalukanmu.
Ingatkah kamu ketika kamu kecil?
Aku mengejar dan menangkapmu ketika kamu tidak mau mandi.

Aku berharap engkau bisa sabar denganku.
Ketika aku mulai mudah ngambek dan ngomel.
Itu semua bagian dari “tua”.
Kamu akan mengerti ketika kamu semakin tua.
Dan jika kamu miliki sisa waktu, aku berharap kita bisa berbincang-bincang walaupun hanya sebentar.
Aku selalu sendiri setiap waktu dan tidak memiliki satupun teman untuk berbincang-bincang.
Aku tahu kamu sibuk bekerja.
Sekalipun kamu tidak tertarik pada ceritaku,
mohon luangkanlah waktu untukku.
Ingatkah kamu ketika masih kecil?
Aku meluangkan waktu untuk mendengarkan ceritamu tentang Teddy bearmu?
Ketika waktu itu datang, aku sakit dan terbaring di tempat tidur.
Aku berharap kamu sabar merawatku.

Aku minta maaf,
jika tiba-tiba buang air di tempat tidur, atau menyusahkanmu.
Aku harap kamu sabar merawatku sampai akhir hidupku.

Aku akan pergi dalam waktu yang tidak lama lagi.
Ketika waktu kematianku datang,
aku berharap kamu memegang tanganku dan memberiku kekuatan untuk menghadapi “mati”.
Dan jangan cemas,
ketika nanti aku bertemu Tuhan, aku akan berbisik pada-Nya.
Untuk memberkati dan merahmatimu.
Karena kamu mencintai ibu dan ayahmu,
Terima kasih banyak telah merawat kami,
Kami mencintaimu dengan banyak cinta,
-Ibu dan Ayah-


No comments:

Post a Comment